Tensura Volume 9 Part 6: Suna Marah Besar Karena Masakannya Dihina, Diablo Ingin Membantai Party Masayuki

Suna berkata, kau tahu kan, di bawah Milim sama ada para pemuji naga, ras bismen, ras harpy, dan mantan prajurit Clayman yang anda kumpulkan. Dan bisa dibilang, banyak dari mereka memiliki kekuatan yang mumpuni. Dan jika anda menggabungkan kekuatan anda dengan mereka semua, ini akan menghasilkan kekuatan yang sangat luar biasa dalam sebuah persatuan. Sama halnya dengan sup ini. Jika anda menggabungkan beberapa bahan yang sesuai, itu akan menghasilkan sebuah harmoni. Dengan harmoni tersebut, sup ini akan menjadi hidangan yang sangat lezat sekali.

Setelah itu, Suna kemudian menyeruh Middray untuk mencicipi sup tersebut. Dan betapa mengejutkannya, Middray tanpa protes sedikit pun menuruti perintah Suna tersebut.

Middray kemudian mencicipi sup yang diberikan Suna. Dan tiba-tiba wajah Middray diliputi keheranan. Ih, ih, ih, ini, ini enak sekali. Lebih dari sayur apapun yang kumakan, sesendok sup ini memiliki rasa yang lebih dalam.

Segera setelah itu, Middray langsung menghabiskan sup tersebut hingga tetes terakhir.

Suna berkata, syukurlah anda mengerti. Tapi ingatlah, memasak bisa lebih dari satu hidangan. Jika sup ini adalah sebuah negara baru yang diperintahkan milim sama, maka roti di sana itu adalah kerajaan Blumund. Steak ini adalah bangsa Farmenas. Bakso itu adalah kerajaan Dwargon. Dan sifut ini adalah dinasti Sarion. Semua itu adalah variasi kombinasi yang beragam. Memasak bukanlah sesuatu yang bisa lengkap dengan satu gaya saja. Sama halnya dengan negara. Membentuk hubungan persahabatan dengan negara-negara lain juga akan memberikan kepuasan yang lebih banyak. Kita bisa menikmati berbagai cita rasa di beragam negara. Dan itulah dunia yang diinginkan Rimuru sama.

Mendengar ceramah Suna tersebut, Middray tampaknya tergerak oleh kata-kata Suna tersebut. Middray pun melihat semua hidangan di sana dan menerima semua hidangan tersebut. Setelah Middray mengerti apa yang dikatakan Suna tersebut, Suna kemudian mengajak semua orang untuk menikmati hidangan yang disediakan.

Setelah menunggu sekian lama, Milim pun langsung memakan makanannya seperti anjing yang kelaparan gitu pak.

Milim tersenyum dan berkata, ini sangat enak.

Melihat senyum Milim saat menikmati hidangan ini, Middray akhirnya tersadar. Middray menyadari bahwa dirinya selama ini ternyata memiliki pemikiran yang salah. Middray juga merasa jika selama ini Milim telah menunggu diriku, menyadari kesalahanku. Dengan demikian, Middray pun berhasil mengubah pola pikirnya terhadap sebuah masakan.

Segera setelah itu, mereka semua pun menikmati hidangan dengan riang.

Di satu sisi, Rimuru pun memujii kehebatan Suna tersebut. Adikmu memang benar-benar sangat menakjubkan Benimaru, ucap Rimuru kepada Benimaru yang ada di sebelahnya. Benimaru pun mengaguk seolah itu adalah hal yang wajar saja.

Mendengar pujian dari Rimuru sama, Suna tiba-tiba langsung berlari ke sudut ruangan dengan wajah yang merah.

Rapat Pimpinan Tempest atas Kedatangan Pahlawan Masayuki

Setelah pesta berakhir, Rimuru kemudian mengadakan pertemuan darurat di jam 12 malam ini. Setelah para eksekutif Tempest berkumpul, pertama-tama Rimuru ingin memperingati pahlawan terbesar di acara pesta malam ini.

Yah, pahlawan malam ini tak lain dan tak bukan adalah Suna. Bukan hanya masakannya yang benar-benar nikmat, Suna juga telah mengubah cara pandang Middray dan membuat semua orang yang melihat situasi itu sangat kagum dengan kegigihan Suna.

Suna yang dipuji-puji itu pun tersenyum manis. Setelah itu, Rimuru kemudian menoleh ke arah Mjöllmile yang sudah bekerja dari balik layar. Rimuru kemudian menanyakan situasi para pedagang dari berbagai negara yang berkunjung ke Tempest.

Mjöllmile menjawab bahwa, para pedagang memberikan umpan balik yang sangat positif. Mereka semua sangat kagum dengan keagungan bangsa kita. Dan selain itu, Mjöllmile juga ingin melaporkan sesuatu lagi. Bertentangan dengan ini, ada sesuatu hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Yah, itu adalah pahlawan Masayuki. Ia sendiri akan ikut serta dalam turnamen bela diri besok.

Berita itu telah menyebar dengan cepat seperti api yang berkobar. Dan aku juga mendengar kolam taruhan yang akan segera didirikan.

Di satu sisi, Sion ternyata telah bertemu rombongan pahlawan Masayuki di kota malam ini. Sion kemudian mengatakan, jika party pahlawan Masayuki itu sangat menyebalkan, mereka berkata seenak jidat mereka. Bahkan mereka juga berkata ingin berurusan dengan Rimuru sama. Aku berharap diriku ini bisa memberinya pelajaran sendiri. Tapi saat itu untungnya, ada Soe yang menghentikan Sion di sana.

Menanggapi itu, Benimaru kemudian berkata kepada Sion, agar Sion harus bersikap tenang. Jika kita membuat keriputan dengan mereka, kita pasti akan dianggap monster yang jahat.

Diablo pun tertawa dan berkata, Kufufufu, aku bisa mengerti Sion-san, anda pasti tak bisa duduk diam ketika tuanmu diremehkan. Aku yakin, jika Benimaru-san berada di sana dan menyaksikan situasi itu, tentunya anda juga akan kesal kan?

Dan setelah itu, Diablo kemudian menatap Rimuru sama dengan serius dan berkata, Kufufufu, Rimuru sama, anda sebelumnya mengatakan bahwa ada sesuatu untuk didiskusikan kan? Mungkinkah anda bermaksud untuk memusnahkan pahlawan itu? Jika anda menyerahkan tugas ini kepada aku, akan kupastikan untuk memusnahkan pahlawan itu beserta rebongannya malam ini tanpa jejek sedikit pun. Kufufufu.

Dan apakah tanggapan Rimuru sama mengenai usulan Diablo tersebut? Mari kita lanjut di part selanjutnya….

Bagikan:

Leave a Comment

Leave a Comment