Tensura Volume 9 Part 6: Suna Marah Besar Karena Masakannya Dihina, Diablo Ingin Membantai Party Masayuki

Pada kesempatan kali ini, Sampean akan melanjutkan Pembahasan alur cerita light novel Tensura volume 9 part 6. Jika kalian belum membaca part sebelumnya, kalian bisa membacanya terlebih dahulu link disini.

Di sini kita akan diperlihatkan, Tindakan Suna yang luar biasa, dan kita juga akan diperlihatkan, Diablo yang berniat memusnahkan Pahlawan Masayuki. Dan langsung saja, tanpa basa-basi lagi, Mari kita mulai.

Tensura Volume 9 part 6

Sebelumnya, Rimuru secara tak langsung menyamakan Frey seperti sejenis burung. Dan tentunya, itu membuat Frey sangat tersinggung. Rimuru yang menyadari jika dirinya keceplosan itu pun langsung tegang sekali. Itu karena, itu adalah kata-kata yang tak seharusnya Rimuru ucapkan.

Frey yang tersinggung itu pun bertanya, Apakah Rimuru sama mengatakan bahwa, aku berada di level yang sama dengan burung?

Rimuru dengan gugup menjawab, Hmm, maksudku bukan seperti itu.

Di satu sisi, Carrion yang tak bisa menahan tawanya itu pun tertawa. Hahahaha! Luar biasa Rimuru, kau benar-benar pria yang luar biasa, Hingga memperlakukan Frey seperti seekor burung. Ini adalah mahakarya Rimuru. Carrion yang tak bisa membaca suasana itu pun tertawa terbahak-bahak.

Bahkan Milim juga berkata, hmm, bahkan aku pun tak berani mengatakan itu.

Medengar ucapan Carrion dan Milim, Frey pun bertambah marah. Apanya yang lucu Carrion, Milim?

Di tengah kemarahan Frey tersebut, Rimuru pun menundukkan kepalanya dan meminta maaf di hadapan semua orang.

Rimuru juga mengatakan, jika ia tak bermaksud menyinggung Frey tersebut. Rimuru hanya sedikit khawatir jika ada hidangan yang tak disukai para tamu.

Dan betapa mengejutkannya, Frey langsung tersenyum dan berkata, Seperti yang diharapkan dari Rimuru sama. Aku tahu bahwa Rimuru sama tak bermaksud menghinaku. Aku hanya ingin menguji bagaimana anda bereaksi di situasi seperti itu. Dan itu seperti yang ku harapkan dari anda, Rimuru sama.

Jadi, aku akan senang jika Milim bisa tumbuh dengan anda sebagai teladan. Dengan kata lain, Frey ingin akan Milim belajar dari sikap Rimuru.

Dengan demikian, Rimuru pun berhasil keluar dari situasi tegang tersebut. Namun setelah itu, Frey menatap Carrion dengan marah dan langsung mencengkram kepala Carrion.

Frey berkata, Lantas bagaimana denganmu Carrion? Apanya yang lucu? Bisakah kau menjelaskannya dengan jelas biar aku mengerti? Saking kuatnya, cakar Frey yang mencengkram kepala Carrion itu pun hingga menimbulkan suara retakan di kepala Carrion.

Dan tentunya, Carrion saat ini merasakan rasa sakit yang sungguh luar biasa di kepalanya. Carrion yang kesakitan itu pun berkata, T-t-t-tunggu, ini sungguh menyakitkan, aku menyesal, to-t-t-tolong maafkan diriku Frey.

Frey kemudian menatap Milim dengan berkata, Apakah kau melihat ini Milim? Kau harus meminta maaf ketika melakukan kesalahan. Melihat tatapan Frey tersebut, Milim pun langsung ketar-ketir dan menuruti perkataan Frey tersebut.

Milim berkata, Ba-ba-baiklah, daripada membuat kesalahan, Milim lebih memilih untuk tidak membuat Frey marah. Gumam Milim Setelah keributan itu selesai.

Suna Mengamuk, Masakannya Dihina Middray

Suna telah datang ke acara perjamuan dengan membawa beraneka macam hidangan lagi. Hidangan-hidangan itu pun dibagikan di setiap meja di sana.

Suna Mengamuk, Masakannya Dihina Middray

Melihat hidangan yang lezat tersebut, Milim kemudian berkata kepada Suna, Aku mengadalkanmu Suna-chan, Middray benar-benar keras kepala. Dia mengharapkan hidangan langsung dari surga.

Suna pun tersenyum dan menjawab, Aku mengerti Milim sama, silahkan dinikmati makanannya.

Jadi gini pak, Middray adalah orang yang sangat fanatik terhadap budaya nenek moyang para pemuja naga. Middray sangat menolak keras terhadap segala bentuk olahan makanan yang disebut masakan. Bagi mereka, tidak akan memasak seperti merebus, mengupas, dan mencampur bahan-bahan terhadap buah-buahan atau sayuran itu adalah sebuah penghinaan terhadap karunia alam.

Bagi Middray, buah-buahan atau sayur-sayuran seharusnya dimakan secara mentah-mentah saja. Dan karena itulah, Milim sangat kesal dengan Middray. Dengan pola pikir Middray tersebut, Milim tak bisa merasakan makanan yang lezat selama ini.

Dan mumpung saat ini Milim bersama Middray berada di Tempest, Milim ingin mengubah pola pikir Middray terhadap sebuah masakan. Milim ingin menunjukkan, seberapa lezat sebuah hidangan setelah diolah dan dimasak.

Namun pada saat ini, begitu hidangan mewah itu dihadapkan di meja Milim, Middray langsung mengkritik makanan tersebut tanpa mencobanya sedikit pun.

Middray berkata, ini benar-benar sangat tak menyenangkan Raja Iblis Rimuru Sama. Ini adalah sebuah penghinaan terhadap karunia alam.

Hah, penghinaan katamu? Tanya Rimuru.

Middray kemudian melihat hidangan daging di depannya dan berkata, Hmm, apa yang sebenarnya kau lakukan? Memanggang daging memang tak apa, tetapi, jika kau menodai daging itu dengan menuangkan cairan tak dikenal di atasnya, itu benar-benar menjijikkan. Perbuatan ini benar-benar menjijikkan. Middray pun terus mengkritik hidangan-hidangan lainnya, dengan berteriak sambil melototi Rimuru dengan marah.

Di satu sisi, Milim terlihat sangat khawatir. Milim kemudian berkata kepada Rimuru bahwa ia juga tak menyangka jika Middray benar-benar keras kepala seperti ini. Milim pun menyarankan, agar Rimuru menyediakan tempat terpisah untuk Middray agar tak mengganggu para tamu lainnya.

Namun di satu sisi, ada orang yang tak bisa menerima ocehan Middray tersebut. Suna yang mendengar ocehan Middray itu pun langsung menatap Middray dengan senyum menakutkan. Dan…

Bang! Suara keras menggema di ruang tamu. Suna tiba-tiba membanting meja dengan keras tepat di hadapan Middray. Dan tentunya itu membuat Middray dan semua orang di sana sangat terkejut.

Bahkan Middray berkata, Ah, apa, apa yang kamu lakukan?

Tutup mulutmu, jawab Suna dengan keras. Suna kemudian mengambil semangkuk sup dan menyerahkannya kepada Middray.

Suna berkata, lihatlah sup ini. Ada banyak bahan-bahan di dalamnya kan?

Tapi di satu sisi, Middray terlihat bingung dan tak mengerti apa yang dilakukan Suna tersebut. Suna kemudian menjelaskan makna filosofi di balik sup tersebut.

Suna berkata, kau tahu kan, di bawah Milim sama ada para pemuji naga, ras bismen, ras harpy, dan mantan prajurit Clayman yang anda kumpulkan. Dan bisa dibilang, banyak dari mereka memiliki kekuatan yang mumpuni. Dan jika anda menggabungkan kekuatan anda dengan mereka semua, ini akan menghasilkan kekuatan yang sangat luar biasa dalam sebuah persatuan. Sama halnya dengan sup ini. Jika anda menggabungkan beberapa bahan yang sesuai, itu akan menghasilkan sebuah harmoni. Dengan harmoni tersebut, sup ini akan menjadi hidangan yang sangat lezat sekali.

Setelah itu, Suna kemudian menyeruh Middray untuk mencicipi sup tersebut. Dan betapa mengejutkannya, Middray tanpa protes sedikit pun menuruti perintah Suna tersebut.

Middray kemudian mencicipi sup yang diberikan Suna. Dan tiba-tiba wajah Middray diliputi keheranan. Ih, ih, ih, ini, ini enak sekali. Lebih dari sayur apapun yang kumakan, sesendok sup ini memiliki rasa yang lebih dalam.

Segera setelah itu, Middray langsung menghabiskan sup tersebut hingga tetes terakhir.

Suna berkata, syukurlah anda mengerti. Tapi ingatlah, memasak bisa lebih dari satu hidangan. Jika sup ini adalah sebuah negara baru yang diperintahkan milim sama, maka roti di sana itu adalah kerajaan Blumund. Steak ini adalah bangsa Farmenas. Bakso itu adalah kerajaan Dwargon. Dan sifut ini adalah dinasti Sarion. Semua itu adalah variasi kombinasi yang beragam. Memasak bukanlah sesuatu yang bisa lengkap dengan satu gaya saja. Sama halnya dengan negara. Membentuk hubungan persahabatan dengan negara-negara lain juga akan memberikan kepuasan yang lebih banyak. Kita bisa menikmati berbagai cita rasa di beragam negara. Dan itulah dunia yang diinginkan Rimuru sama.

Mendengar ceramah Suna tersebut, Middray tampaknya tergerak oleh kata-kata Suna tersebut. Middray pun melihat semua hidangan di sana dan menerima semua hidangan tersebut. Setelah Middray mengerti apa yang dikatakan Suna tersebut, Suna kemudian mengajak semua orang untuk menikmati hidangan yang disediakan.

Setelah menunggu sekian lama, Milim pun langsung memakan makanannya seperti anjing yang kelaparan gitu pak.

Milim tersenyum dan berkata, ini sangat enak.

Melihat senyum Milim saat menikmati hidangan ini, Middray akhirnya tersadar. Middray menyadari bahwa dirinya selama ini ternyata memiliki pemikiran yang salah. Middray juga merasa jika selama ini Milim telah menunggu diriku, menyadari kesalahanku. Dengan demikian, Middray pun berhasil mengubah pola pikirnya terhadap sebuah masakan.

Segera setelah itu, mereka semua pun menikmati hidangan dengan riang.

Di satu sisi, Rimuru pun memujii kehebatan Suna tersebut. Adikmu memang benar-benar sangat menakjubkan Benimaru, ucap Rimuru kepada Benimaru yang ada di sebelahnya. Benimaru pun mengaguk seolah itu adalah hal yang wajar saja.

Mendengar pujian dari Rimuru sama, Suna tiba-tiba langsung berlari ke sudut ruangan dengan wajah yang merah.

Rapat Pimpinan Tempest atas Kedatangan Pahlawan Masayuki

Setelah pesta berakhir, Rimuru kemudian mengadakan pertemuan darurat di jam 12 malam ini. Setelah para eksekutif Tempest berkumpul, pertama-tama Rimuru ingin memperingati pahlawan terbesar di acara pesta malam ini.

Yah, pahlawan malam ini tak lain dan tak bukan adalah Suna. Bukan hanya masakannya yang benar-benar nikmat, Suna juga telah mengubah cara pandang Middray dan membuat semua orang yang melihat situasi itu sangat kagum dengan kegigihan Suna.

Suna yang dipuji-puji itu pun tersenyum manis. Setelah itu, Rimuru kemudian menoleh ke arah Mjöllmile yang sudah bekerja dari balik layar. Rimuru kemudian menanyakan situasi para pedagang dari berbagai negara yang berkunjung ke Tempest.

Mjöllmile menjawab bahwa, para pedagang memberikan umpan balik yang sangat positif. Mereka semua sangat kagum dengan keagungan bangsa kita. Dan selain itu, Mjöllmile juga ingin melaporkan sesuatu lagi. Bertentangan dengan ini, ada sesuatu hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Yah, itu adalah pahlawan Masayuki. Ia sendiri akan ikut serta dalam turnamen bela diri besok.

Berita itu telah menyebar dengan cepat seperti api yang berkobar. Dan aku juga mendengar kolam taruhan yang akan segera didirikan.

Di satu sisi, Sion ternyata telah bertemu rombongan pahlawan Masayuki di kota malam ini. Sion kemudian mengatakan, jika party pahlawan Masayuki itu sangat menyebalkan, mereka berkata seenak jidat mereka. Bahkan mereka juga berkata ingin berurusan dengan Rimuru sama. Aku berharap diriku ini bisa memberinya pelajaran sendiri. Tapi saat itu untungnya, ada Soe yang menghentikan Sion di sana.

Menanggapi itu, Benimaru kemudian berkata kepada Sion, agar Sion harus bersikap tenang. Jika kita membuat keriputan dengan mereka, kita pasti akan dianggap monster yang jahat.

Diablo pun tertawa dan berkata, Kufufufu, aku bisa mengerti Sion-san, anda pasti tak bisa duduk diam ketika tuanmu diremehkan. Aku yakin, jika Benimaru-san berada di sana dan menyaksikan situasi itu, tentunya anda juga akan kesal kan?

Dan setelah itu, Diablo kemudian menatap Rimuru sama dengan serius dan berkata, Kufufufu, Rimuru sama, anda sebelumnya mengatakan bahwa ada sesuatu untuk didiskusikan kan? Mungkinkah anda bermaksud untuk memusnahkan pahlawan itu? Jika anda menyerahkan tugas ini kepada aku, akan kupastikan untuk memusnahkan pahlawan itu beserta rebongannya malam ini tanpa jejek sedikit pun. Kufufufu.

Dan apakah tanggapan Rimuru sama mengenai usulan Diablo tersebut? Mari kita lanjut di part selanjutnya….

Bagikan:

Leave a Comment

Leave a Comment