Namun pada saat itu, Masayuki telah tersandung dalam situasi menyeramkan hingga ia ingin melarikan diri dari kenyataan. Masayuki tak sengaja menyaksikan perdagangan budak yang sedang berlangsung di suatu tempat di sana.

Masayuki merasa, jika ini seharusnya adalah tugas untuk penyelidik. Namun entah kenapa, ia malah terjebak dalam situasi ini. Masayuki yang sedang panik itu kemudian pergi ke toilet untuk menenangkan dirinya. Tapi ketika dalam perjalanan ke toilet, Masayuki tak sengaja menguping pembicaraan kedua orang mencurigakan di sana.

Mereka adalah Conbraver dan Marquis Gossel yang sedang membicarakan hal penting mengenai perdagangan budak.

Namun sayangnya, Masayuki malah ketahuan menguping. Marquis Gossel pun tak akan membiarkan Masayuki pergi dengan informasi yang sudah ia dapatkan. Saat ketika itu juga, Marquis Gossel langsung mengambil pedang yang ada di dinding untuk mendikam Conbraver.

Setelah itu, ia langsung melempar pedang tersebut ke arah Masayuki dan langsung berteriak panik memanggil para penjaga seolah ia adalah korbannya.

Ya, semua itu dilakukan untuk menjebak Masayuki atas pembunuhannya ini. Ketika para penjaga telah datang dan berniat untuk menangkap Masayuki, Jinrei tiba-tiba telah datang ke tempat itu dan langsung menghajar para penjaga yang berniat menangkap Masayuki. Dengan berkah dari Masayuki, gerakan Jinrei nyaris seperti monster yang ganas yang menumbangkan mangsa-mangsanya dengan cepat.

Melihat para penjaga yang sudah dikalahkan, Marquis Gossel pun sangat kesal. Namun sesaat kemudian, Gossel tertawa dan berkata pada Masayuki,

“hahahahahaha, meskipun anda adalah pahlawan yang memiliki reputasi yang luar biasa, tetapi, lihatlah situasi ini. Siapapun yang melihat kekejaman ini akan berada di sisiku.”

Jika dibandingkan dengan ketenaran pahlawan Masayuki, kredibilitas Marquis Gossel sebagai tokoh terkemuka di kerajaan Balakia ini tentu saja lebih unggul dibanding Masayuki. Dan karena itulah, Gossel percaya Jika ia adalah pemenangnya. Bahkan Jinrei juga menyadari hal yang sama dengan Gossel. Jinrei merasa jika situasinya sangat buruk untuk dirinya dan Masayuki.

“Cih, ini buruk Masayukisan”, ucap Jinrei.

Namun di satu sisi, Masayuki sepertinya tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut. Meskipun ia sebenarnya sangat panik dengan situasi ini, tapi Masayuki menyadari jika alur dari peristiwa ini adalah sesuatu hal yang sudah sering dialami Masayuki selama ini.

Masayuki merasa jika semuanya pasti berakhir dengan baik seperti biasanya. Itu karena, unik skill Chosen One adalah skill yang di luar nalar yang selalu memandu situasi hingga Masayuki dapat keluar sebagai pahlawan.

Sesaat kemudian, para bangsa di acara pesta ini pun mulai datang ke tempat keributan tersebut dan melihat situasi di sana. Marquis Gossel pun melihat ke arah mereka dengan penuh percaya diri.

Namun tiba-tiba, wajahnya memucat dan sangat cemas ketika melihat Conbraver yang ia tikam malah sadarkan diri. Ini sungguh di luar nalar sekali, padahal ia tadi sudah terbunuh. Conbraver adalah satu-satunya saksi penting untuk membalikkan situasi ini. Meskipun sebenarnya, Conbraver ini juga terlibat dalam kasus perdagangan budak.

Jadi pada saat itu, Jiwu tiba-tiba langsung berlari ke arah Conbraver dan langsung memberikan mantra penyembuh pada Conbraver. Setelah diberi tekanan oleh Jinrae untuk membuat kesaksian dengan jujur dan karena sudah hampir dibunuh oleh Marquis Gossel yang merupakan rekannya, Conbraver pun menyerahkan dirinya dan mengakui semua kejadian sebenarnya di tempat itu juga.

Ia juga telah mengakui telah melakukan perdagangan budak dengan Marquis Gossel.

Dan di waktu yang sangat tepat, Raja Baleka telah datang dan melihat situasi tersebut. Raja Baleka pun langsung mengarahkan polisi militernya untuk menggeledah rumah Conbraver dan Marquis Gossel untuk mengamankan barang-barang bukti perdagangan budak yang dilakukan mereka.

Dengan bukti-bukti yang mereka dapatkan, mereka dapat mengungkap fakta yang mengejutkan bahwa Marquis Gossel adalah salah satu kepala organisasi illegal yang bernama “ORTUS”.

Itu adalah organisasi yang sangat meresahkan dan menjadi duri di bangsa-bangsa barat.