Tensura Volume 10 Part 1

Sampean.com – Pembahasan alur cerita Light Novel Tensura Volume 10 Part 1. Jika kalian belum membaca part sebelumnya, kalian bisa mebacanya terlebih dahulu di link yang tertera disini.

Di sini kita akan diperlihatkan, Yuki yang tak ingin menjadi musuh Rimuru. Dan kita juga diperlihatkan rencana Licik Rimuru dengan komplotannya. Dan langsung saja, tanpa basa basi lagi, mari kita mulai.

Light Novel Tensura Volume 10 Part 1

Setelah festival Pembukaan Tempes berakhir, para tamu undangan telah kembali ke negara mereka masing-masing. Dan pada saat itulah, Yuki telah kembali ke markasnya dengan ekspresi sedikit frustasi.

Laplace yang melihat itu pun bertanya, masalah apa yang dihadapi Yuki tersebut. Ya, ketika Yuki berkunjung di acara festival Pembukaan Tempes sebelumnya, Yuki melihat betapa kuatnya negara tempes ini hingga membuat dirinya kehilangan kepercayaan. Yuki juga mempercaya dirinya untuk memusuhi Rimuru. Yuki telah melihat beberapa Majin  kuat yang menjadi bawahan Rimuru.

Bahkan ada Strom Dragon juga yang memihaknya. Yuki pun mengatakan kepada Kagali, Laplace dan rekan-rekannya untuk menghindari bermusuhan dengan Raja Iblis Rimuru. Jika kita bermusuhan dengan Raja Iblis Rimuru, kita tak akan punya waktu untuk membalas dendam dengan Raja Iblis Leon.

Daripada membalaskan dendam Clayman yang sudah mati, Yuki lebih memilih untuk memprioritaskan rencana awalnya. Setelah mendengar penjelasan dari Yuki tersebut, Kagali, Laplace dan yang lainnya pun memutuskan untuk mematuhi perintah Yuki dan berhati-hati.

Namun di sini Yuki merasa jika ia sedikit adalah masalah. Yuki merasa jika Slime itu sepertinya sudah mengincarku.

Laplace berkata, Hah, apakah membiarkan dirimu tertangkap basah?

Mendengar kata-kata Laplace tersebut, Kagali pun langsung menyangkalnya. Itu tak mungkin, Yuki adalah orang yang sangat berhati-hati. Menurutku, Slime itulah yang memiliki pemikiran yang rumit. Bahkan ketika Slime itu menemui kami untuk memberikan udangan festival kepada Yuki, aku merasa seolah-olah sedang diawasi dari awal sampai akhir. Itu benar-benar membuatku sangat gugup. Meskipun aku tahu bahwa Slime itu tak sekuat Leon, tapi aku merasa jika Slime itu bukanlah lawan yang mudah.

Yuki pun setuju dengan pendapat Kagali. Yuki kemudian juga menceritakan sebuah masalah yang direncanakan bangsawan Muse yang terjadi di acara festival tempes sebelumnya. Orang-orang itu tampaknya tak tahu cara mengatasi Slime itu dan berakhir sangat menyadihkan. Terlepas dari sikap baik dan murah hatinya, begitu dia marah, dia akan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan.

Rencana kita untuk memanipulasinya tampaknya tak akan berhasil. Dan sekarang ini aku merasa jika Slime itu sudah mewaspadaiku. Meskipun aku tak meninggalkan bukti fisik apapun, tapi Slime itu mungkin sudah menduga jika akulah yang membocorkan informasi tentang Shizue Izawa kepada Hinata. Kupikir itu sudah menjadi bukti yang cukup untuknya. Dengan kata lain, Slime itu pasti sudah tahu jika akulah yang mengadu domba Hinata untuk bertarung dengan Slime itu.

Laplace, Tear, dan Foodman pun langsung terdiam dengan penjelasan Yuki tersebut. Kagali berkata, hmm ya sudahlah, hanya masalah waktu saja, Slime itu benar-benar akan menjadi ancaman kita.

Bagikan:

Leave a Comment

Leave a Comment